1.26.2009

Makanan Halal di Bali

Makanan merupakan hal yang sangat penting bagi kita, umat Islam. Makanan halal menjadi keharusan bagi seorang muslim seperti yang telah dijelaskan dalam Al Qur’an yang artinya sebagai berikut :

“Wahai sekalian manusia makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di muka bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS Al Baqarah 168)


Pulau Bali yang mayoritas penduduknya beragama Hindu membuat kita sering kali merasa khawatir ketika akan berkunjung. Rasa khawatir itu menyangkut tersedianya makanan halal yang bisa dikonsumsi selama melakukan perjalanan wisata mengelilingi pulau nan elok tersebut. Di beberapa rumah makan memang telah memasang label halal dari MUI. Namun banyak juga yang belum memperolehnya karena banyak hal seperti keengganan untuk mendapatkan sertifikat serta kurang sadarnya pemilik rumah makan akan pentingnya labelisasi halal tersebut. Tak perlu risau. Buktinya warga muslim di pulau Dewata masih bisa bertahan hidup dengan tetap mengedepankan konsumsi bahan

Sebaiknya berhati-hati ketika menentukan rumah makan yang akan dituju. Kita harus benar-benar jeli akan halal atau haramnya. Orang-orang lokal (non muslim) seringnya menjawab makanan yang disajikan di rumah makan tersebut halal hanya karena tidak menjual masakan berbasis babi. Kita bisa memaklumi mengingat mereka belum tentu paham bahwa makanan halal bukan saja makanan yang tidak ada kandungan babinya. Namun ada juga syarat lain seperti apakah daging tersebut, misal ayam, bebek, kambing, sapi, dan lain sebagainya disembelih dengan menyebut asma Allah atau tidak. Selain itu juga apakah tidak mengandung campuran khamar seperti ang ciu, arak, dan sejenisnya.

Di bawah ini ada beberapa tips yang bisa menjadi rujukan ketika kita akan menentukan rumah makan mana yang akan kita masuki dan dicicipi masakannya.

  1. Carilah rumah makan yang memasang label halal di papan namanya.
  2. Rumah makan tersebut tidak menjual minuman keras
  3. Periksalah menu makanan yang ditawarkan. Periksa apakah terdapat makanan yang dilarang Alloh atau tidak.
  4. Carilah rumah makan yang memasang kaligrafi ayat-ayat A Qur’an.
  5. Carilah rumah makan milik saudara kita, sesama muslim untuk menghindari masuknya bahan-bahan yang tidak seharusnya masuk dalam tubuh seorang muslim
  6. Tanyakan kepada pengelola rumah makan apabila tidak yakin. Tanyakan pula bahan-bahan makanan yang digunakan. Sekedar untuk mengetahui apakah makanan tersebut memakai bahan yang dilarang untuk kita makan.
  7. Carilah rumah makan di sekitar masjid. (Dennis Lexitria)

Tulisan lain:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar