tanda persahabatan, katamu dulu
kutolak
‘ayolah’ paksamu
dan ku telan mentah-mentah
kau beri aku candu
tanda kita berteman, katamu
tak bisa kutolak
ku hisapi asapnya tertahan-tahan
kau punguti hartaku pelan-pelan
kini aku sakaw, kawan
nyeri seluruh sendi
mual, candu itu tak lagi kau beri
ototku serasa ditarik kesana kemari
sakit…
arrghh!!!
aku kecanduan!
dan kau tak lagi anggapku teman
kalang kabut kucari
pada lalu lalang orang
di bawah kaki si asing kugadaikan diri
aku mengemis
di himpit ketiak tengik
aku mau canduku!!
dan kau tergelak melihatku…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar